Chapter 10 & 11

[menuju akhir]


1.Pendahuluan  [kembali]

    Summing amplifier adalah salah satu aplikasi penting dari operational amplifier (op-amp) yang digunakan untuk menjumlahkan beberapa sinyal input menjadi satu sinyal output. Rangkaian ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik, seperti pengolahan sinyal audio, sistem kontrol, dan konverter digital-to-analog (DAC). 

Prinsip dasar summing amplifier adalah memanfaatkan konfigurasi inverting amplifier, di mana setiap input diberi resistor yang terhubung ke terminal inverting op-amp. Output yang dihasilkan merupakan jumlah berbobot (weighted sum) dari semua input, dengan penguatan (gain) yang dapat diatur melalui nilai resistor.

 

2.Tujuan [kembali]

Adapun tujuan pada materi ini adalah sebagai berikut:

2.1 Mengetahui Konfigurasi dari Summing Amplifier

2.2 Mengetahui Prinsip dan Cara kerja dari rangkaian

 

3.Alat dan Bahan  [kembali]

   a. Alat

3.1 Battery 


Baterai adalah alat yang digunakan untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk kimia kemudian diubah menjadi energi listrik untuk memperoleh arus listrik yang diperlukan. 

 

3.2 Switch  


Switch/saklar pada dasarnya adalah suatu alat yang dapat atau berfungsi menghubungkan atau memutuskan aliran listrik(arus listrik)baik pada jaringan arus listrik kuat maupun lemah
 

   b. Bahan

3.3 Dioda


Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya.
 

3.4 Ground


Ground merupakan titik yang dianggap sebagai titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik.
 

3.5 Resistor


Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya
 

3.6 Induktor


Induktor adalah sebuah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.
 

4.Dasar Teori [kembali]

Summing amplifier merupakan salah satu aplikasi penting dari operational amplifier (op-amp) yang berfungsi untuk menjumlahkan beberapa sinyal input menjadi satu sinyal output. Rangkaian ini umumnya menggunakan konfigurasi inverting karena kemudahan desain dan stabilitasnya yang baik. Dalam konfigurasi inverting, setiap sinyal input dihubungkan ke terminal inverting op-amp melalui resistor terpisah, sementara terminal non-inverting di-groundkan untuk memanfaatkan konsep virtual ground. Output yang dihasilkan merupakan penjumlahan berbobot (weighted sum) dari semua input, di mana besar kontribusi setiap input ditentukan oleh perbandingan antara resistor feedback (R_f) dan resistor input masing-masing (R₁, R₂, ..., Rₙ). Jika semua resistor input bernilai sama, output akan menjadi penjumlahan langsung dari semua input dengan penguatan yang seragam.

Selain konfigurasi inverting, summing amplifier juga dapat dirancang dalam mode non-inverting, meskipun penggunaannya lebih terbatas karena kompleksitas perhitungannya. Pada rangkaian non-inverting, sinyal input dijumlahkan terlebih dahulu sebelum diperkuat oleh op-amp, sehingga outputnya sefase dengan input. Namun, konfigurasi ini kurang populer dibandingkan inverting summing amplifier karena sensitivitasnya terhadap impedansi sumber.

Summing amplifier memiliki berbagai aplikasi praktis, seperti dalam audio mixer untuk menggabungkan beberapa sumber suara, Digital-to-Analog Converter (DAC) untuk mengubah sinyal digital menjadi analog, dan sistem kontrol untuk menjumlahkan beberapa sinyal referensi. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya melakukan operasi matematis secara analog dengan presisi tinggi, fleksibilitas dalam mengatur penguatan masing-masing input, serta stabilitasnya yang baik berkat karakteristik op-amp ideal. Dengan memahami prinsip kerja summing amplifier, kita dapat merancang sistem elektronik yang mampu memproses berbagai sinyal secara efisien. 

Summing amplifier adalah salah satu aplikasi penting dari penguat operasional (op-amp) yang digunakan untuk menjumlahkan beberapa sinyal input menjadi satu sinyal output. Rangkaian ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik, seperti sinyal audio, sistem kontrol, dan konverter digital-to-analog (DAC).

Prinsip dasar penguat penjumlahan adalah memanfaatkan konfigurasi penguat pembalik, di mana setiap input diberi resistor yang terhubung ke terminal op-amp pembalik. Output yang dihasilkan merupakan jumlah berbobot (weighted sum) dari semua input, dengan penguatan (gain) yang dapat diatur melalui nilai resistor.

Summing amplifier adalah salah satu aplikasi penting dari penguat operasional (op-amp) yang digunakan untuk menjumlahkan beberapa sinyal input menjadi satu sinyal output. Rangkaian ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik, seperti sinyal audio, sistem kontrol, dan konverter digital-to-analog (DAC).

Prinsip dasar penguat penjumlahan adalah memanfaatkan konfigurasi penguat pembalik, di mana setiap input diberi resistor yang terhubung ke terminal op-amp pembalik. Output yang dihasilkan merupakan jumlah berbobot (weighted sum) dari semua input, dengan penguatan (gain) yang dapat diatur melalui nilai resistor.

 

5.Rangkaian dan Video [kembali]

Fig 10.40

Fig 10.39

Fig 10.37

    Prinsip Kerja:

Summing amplifier beroperasi berdasarkan prinsip penjumlahan arus pada titik virtual ground di terminal inverting op-amp. Dalam konfigurasi inverting yang paling umum digunakan, setiap sinyal input dihubungkan melalui resistor terpisah (R₁, R₂, ..., Rₙ) menuju terminal inverting, sementara terminal non-inverting di-groundkan. Karena karakteristik op-amp ideal menciptakan virtual ground (tegangan mendekati 0V di terminal inverting), arus dari masing-masing input mengalir secara independen melalui resistor-inputnya menuju titik virtual ground ini. Arus-arus ini kemudian bergabung dan mengalir melalui resistor feedback (R_f) menuju output. Tegangan output yang dihasilkan merupakan hasil penjumlahan berbobot dari semua input, dimana setiap input memberikan kontribusi sesuai dengan perbandingan antara R_f dan resistansi input masing-masing 

Proses ini memanfaatkan hukum Kirchhoff tentang arus (KCL) di titik virtual ground, dimana jumlah arus yang masuk harus sama dengan arus yang keluar melalui feedback. Fase output terbalik 180° terhadap input karena konfigurasi inverting ini. Jika semua resistor input dibuat sama nilainya, output akan menjadi penjumlahan sederhana semua input dengan penguatan yang seragam. Kemampuan untuk memberikan bobot berbeda pada tiap input melalui pemilihan nilai resistor membuat rangkaian ini sangat fleksibel untuk berbagai aplikasi pengolahan sinyal analog.


 • Video




6. Download File [kembali]

[menuju awal]









 

 

No comments:

Post a Comment

 BAHAN PRESENTASI MATA KULIAH ELEKTRONIKA OLEH ZIKRI AHMAD SYAIFULLAH 2310952062 DOSEN PENGAMPU DR.DARWISON,M.T Referensi 1. Darwison, 2010...